Potensi wisata di Desa Uiasa, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang memang sempat redup. KIni diangkat kembali lewat program SIAP SIAGA, kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia.
Program siap siaga dijalankan atas kolaborasi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Swara Parangpuan dan Yayasan Ume Daya Nusantara
Diawali dengan sosialisasi oleh Yayasan Ume Daya Nusantara di pantai Uiasa, Sabtu 19 Maret 2022 nantinya pengembangan wisata di Desa Uiasa akan dilakukan selama kurang lebih 9 bulan kedepan.
Sosialisasi juga dimaksudkan dengan harapan program yang pemerintah desa dan masyarakat tahu rencana kegiatan yang akan dilakukan disana dengan mengundang masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengembalikan kejayaan desa Uiasa.
Kegiatan dihadiri oleh perangkat desa Uiasa, tokoh pemuda, kelompok rentan, PKK, Ketua RT/RW, kader Posyandu serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Desa Uiasa sudah dikenal dengan pantainya dan wisata bahari. Dimana, para tamu bisa menikmati keindahan terumbu karang. Kejayaan Uiasa sebagai desa wisata dimulai sejak tahun 1987 dan puncaknya ketika ada penerbangan langsung dari Darwin – Kupang,” ujar Thertulianus Pong, Ketua Yayasan Ume Daya Nusantara.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dulu ada beberapa pelaku usaha juga ikut berinvestasi di Desa tersebut. Pelaku usaha tersebut yakni, Teddy’s Bar, Hotel Flobamora dan ada juga investor asing yang ikut ambil bagian dalam mendukung usaha pariwisata.
Kejayaan wisata Uiasa berakhir, jelas tokoh masyarakat dan juga mantan kepala desa ini dengan ditutupnya penerbangan langsung Darwin – Kupang.
Sementara itu Kepala Desa Uiasa, Daud Nenokeba mengatakan sangat berterima kasih kepada LSM Swara Parangpuan – Ume Daya Nusantara yang peduli dengan wisata yang ada dan siap mendukung kegiatan di desa dengan melibatkan semua komponen masyarakat termasuk didalamnya kelompok rentan.
“Dengan adanya program SIAP SIAGA – kerjasama Pemerintah Australia dan Indonesia ini kami siap berpartisipasi mensukseskan program ini. Besar harapan saya lewat program ini dapat mengembalikan kejayaan ikon wisata desa Uiasa seperti dulu kala,” ujar Raud Nenokeba.
